Eski hayatlarında sahip oldukları b

Eski hayatlarında sahip oldukları bir takım maddi ve fiziksel özelliklerinden dolayı çevresindekilerin ilgi ve iltifatlarına alışık olan kimseler İslam’la tanıştıktan sonra, kimi zaman, müminlerden de bu ilgi ve iltifatları bekleyebilirler. Ancak, kendilerindeki bu—güzellik, yakışıklılık, popülerlik, zenginlik, sosyal statü, makam-mevki, vb. gibi—özelliklerden dolayı dışarıda gördükleri ilgi, iltifat ve hayranlığı müminlerin arasında aynı anlamda göremezler. Müminlerin övgü ve iltifatları şahsın kendisine değil, onda tecelli eden bu özelliklerin gerçek sahibine, yani Allah’a olacaktır. Kuran’a göre, “... Allah, hiç bir şeye ihtiyacı olmayandır, övülmeye layık olandır” (Bakara, 267). Dolayısıyla ne müminlerin, ne de İslam’ın kimsenin güzelliğine, zenginliğine, zekasına, kariyerine ya da sosyal konumuna ihtiyacı yoktur. Müminler, insanları bu tür özelliklerine göre değil, takvalarına göre değerlendirirler. İnsanların değil ancak Allah’ın rızasını gözetmekle emrolunmuşlardır.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Bahan tua dan tim mereka sendiri dalam kehidupan mereka karena minat dan sekitar sifat-sifat fisik yang digunakan untuk melengkapi acara setelah kami bertemu dengan İslam, orang percaya dapat berharap untuk perhatian dan pujian dari. Namun, hal ini sendiri — Kecantikan, ketampanan, popularitas, kekayaan, status sosial, otoritas-posisi, dan seterusnya — melihat minat luar, karena pujian properti dan mereka tidak dapat melihat dalam pengertian yang sama antara orang-orang percaya adorasi. Orang percaya tidak untuk pujian dan pujian orang, ia menyatakan sifat-sifat ini akan menjadi pemilik sebenarnya, yaitu Allah. Menurut Al-Qur'an, "dan... Allah tidak membutuhkan apapun, layak menerima semua pujian "(Baccarat, 267). Jadi apa dari orang percaya, atau siapa pun keindahan, kekayaan İslam, budinya, karir atau kedudukan sosial, ada tidak perlu. Orang-orang percaya tidak sesuai jenis orang, mengevaluasi menurut Taqwa. Mempunyai kewajiban untuk Allah, tetapi tidak orang-orang yang emrolunmuş.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Mereka memiliki tim yang akrab dengan kehidupan lama dan pujian yang menarik karena sifat keuangan dan fisik di sekitar orang-orang setelah bertemu dengan Islam, kadang-kadang, mereka dapat mengharapkan perhatian dan pujian juga percaya. Namun, ini-keindahan dalam diri mereka, penampilan yang baik, popularitas, kekayaan, status sosial, wewenang posisi, dan sebagainya. bunga karena apa yang mereka lihat sebagai out-fitur, pujian dan kekaguman tidak melihat pengertian yang sama antara orang-orang percaya. Pujian dan pujian partai percaya tidak dia, pemilik sebenarnya dari properti tersebut diwujudkan di dalamnya, yang akan Tuhan. Menurut Al-Qur'an, "... Tuhan, tidak perlu apa-apa, itu adalah Terpuji" (al-Baqarah, 267). Oleh karena itu, apa yang orang percaya, maupun keindahan salah satu dari Islam, kekayaan, kecerdasan, tidak ada kebutuhan untuk karir atau posisi sosial. Orang-orang percaya, orang tidak sesuai dengan fitur ini, mereka dievaluasi sesuai dengan kesalehan mereka. Orang-orang diperintahkan untuk mengamati tidak hanya keridhaan Allah.