Kâğıt kesiğinden daha çok, çok acıt

Kâğıt kesiğinden daha çok, çok acıtır,
Hemen geçmez öyle vicdanın izi
Aklımda ne varsa, dilimde hepsi
Sağduyum herkesten önce arazi

Kulağımda sayısız cevapsız çınlama,
Biri beni mi anıyor, seviyorum sanıyor
Köprüleri yakalı, kaldırıp kenara atalı,
Yüzünü unutalı uzun zaman oluyor

Kalbimde kırılmadık yer mi bıraktı?
Yaptığıyla söylediği, nedense, farklı
Mazlumun ahı aheste aheste alınır,
Bırakın kazandım zannetsin zavallı

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sakit banyak lebih, kertas memotong,Tidak lulus hati nurani yang cetak segeraJika apa yang saya miliki dalam pikiran, SemuaPersuasi sebelum orang lain mendaratSejumlah terjawab dering di telinga saya,Saya mencintai saya berpikir seseorang berpikirMenghapus dan menginstal ulang tepi jembatan kerah, Alejandro,Wajah mengayunkan lamaDi tempat saya patah hati?-Berkata, untuk beberapa alasan, berbedaUnderdog AHL Roby Roby,Biarkan memenangkan akan berpikir miskin

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Kertas dipotong dari sangat, sangat pahit,
jejak hati nurani itu sekarang
apa yang ada di pikiran saya, sekarang di semua
tanah sebelum akal sehat untuk siapa pun

yang tak terhitung jumlahnya dering terjawab di telinga saya,
salah satu memperingati Apakah saya, saya suka membayangkan
Jembatan kerah, angkat dan sisihkan Atali,
wajah lupa untuk waktu yang lama akan

'sudah rusak tempat hatiku dia pergi?
Membuat DUğUylA mengatakan, untuk beberapa alasan, berbeda
ah tertindas diambil lapangan karena ia menggantikan,
Anda seharusnya untuk meninggalkan saya menang miskin