Halife Ömer, mücevherleri görünce c

Halife Ömer, mücevherleri görünce canı sıkılmış, bunların Huzeyfe’ye iade edilerek satılmasını ve askerlere paylaştırılmasını emretmişti. İranlılar savaş alanında otuz bin ceset bırakmış, ondan sonra bir daha hiçbir yerde tutunamamışlardı. Bundan ötürü, Müslümanlar bu zafere “fethu’l-fütuh” (en büyük fetih) ismini vermişlerdir. Daha sonra halife Ömer’i şehit eden Firuz bu savaşta esir edilmişti.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ia sedang marah ketika ia melihat permata, Kalifah Omar, Mohammad diperintahkan extradited untuk penjualan dan alokasi tentara. Iran kiri tubuh di medan perang, tiga puluh ribu, kemudian lagi tempat untuk menjadi tutunamamışlardı. Oleh karena itu, Muslim menang "futuh-fütuh" (penaklukan terbesar). Kemudian Kalifah Omar, yang telah ditangkap di ini martir perang Tni.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Khalifah Umar, perhiasan seeing bosan, mereka akan dikembalikan Hüzeyfe telah memerintahkan untuk dijual dan didistribusikan kepada para prajurit. Iran tiga puluh ribu mayat ditinggalkan di medan perang, dan kemudian kita tidak dapat menahan lagi di mana saja. Dengan demikian, kemenangan umat Islam "Fath al-Futuh" (penaklukan besar) memberi nama. Lalu siapa yang membunuh Khalifah Umar Fariz pernah menjadi tawanan dalam perang ini.