Buraya kadar saydığımız türden kişi

Buraya kadar saydığımız türden kişiler, Kuran’da tarif edilen “kesin bilgiyle iman etmiş” mümin modelinden oldukça uzak bir yapı gösterirler. Bunların imanı da, müminlere sempati duyma, onları kalben destekleme, İslam’ı güzel bir ahlak sistemi olarak görme şeklindedir. Bu insanlar, her ne kadar kendilerini mümin olarak tanımlamak isteseler de gerçek müminler gibi imani derinliği tam olarak elde edememişlerdir. Allah’la yakınlığı gerektiği gibi kuramamış ve yüzeysel boyuttan henüz çıkamamış oldukları için, “mümin” değil, ancak belki “müminliğe geçiş aşamasında” sayılabilirler. Kuran bu insanların durumunu şöyle açıklar:

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Sejauh ini, orang-orang kami yang dipilih, seperti yang dijelaskan di dalam Al-Qur'an "informasi yang akurat dengan orang percaya" menunjukkan struktur yang cukup jauh dari model orang percaya. Iman mereka adalah, pada jantung, mendukung mereka, mendengar simpati kaum beriman, İslam dipandang sebagai sistem moral. Orang-orang ini, meskipun mereka mendefinisikan diri mereka sebagai percaya bahwa orang percaya seperti IDA persis kedalaman pekerjaan untuk Anda. Ia tidak mampu benar dekat dengan Allah dan karena mereka tidak tahu namun dari dimensi dangkal, "beriman", tapi mungkin mereka dapat dianggap "selama transisi ke" orang percaya. Quran menggambarkan status orang-orang ini adalah sebagai berikut:

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Jenis orang yang kita telah disebutkan sejauh ini, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur'an "percaya dengan pasti" menunjukkan struktur yang cukup jauh dari percaya Model. Dalam iman mereka, orang percaya simpati, mendukung mereka dengan hati, dalam bentuk melihat Islam sebagai sistem nilai-nilai moral. Orang-orang ini, meskipun mereka ingin mengidentifikasi diri mereka sebagai orang-orang percaya sebagai orang percaya sejati bisa mendapatkan persis kedalaman iman. Karena mereka gagal membangun kedekatan dengan Allah sebagaimana mestinya, dan belum bisa menjadi dimensi dangkal, "percaya" tidak, tapi mungkin "fase transisi müminlig" dapat dihitung. Al-Qur'an menjelaskan situasi orang-orang ini: