Etrafımızdaki cahiliye toplumunu gö

Etrafımızdaki cahiliye toplumunu gözlemlediğimizde, bu saldırgan, küstah, vahşi, kaba insan modelinin farklı türlerini rahatlıkla görebiliriz. Kuran da bu insan modelini , “yemin edip duran, aşağılık... hayrı engelleyip sürdüren, saldırgan, olabildiğince günahkar, zorba-saygısız, sonra da kulağı kesik...” (Kalem Suresi, 10-13) ifadeleriyle tarif eder. Böyle bir karakter yapısını koruyan bir insan, kendisine ne kadar “müslüman” derse desin, sonuçta cahiliye toplumunun bir parçasıdır. Müslümanlığı da, müslümanlığıyla övünmesi de, takım tutma, taraftarlık zihniyetinin bir uzantısından başka birşey değildir. Bu nedenle, müminlerle değil, inkarcılarla, kendisiyle aynı ruhu paylaşanlarla birlikte olmaya eğilim göstermesi son derece normaldir.

Hasil (Bahasa Indonesia) 1:

Ketika kita mengamati masyarakat ketidaktahuan di sekitar Anda, agresif ini, sombong, brutal dan kasar, kita bisa melihat berbagai jenis orang. Itu adalah model manusia, mendirikan "tersumpah duran, sialan... tidak ada blok terus, agresif, sebagai orang berdosa, pengganggu-sopan, kemudian telinganya dipotong..." (Al-Qalam (pen), 10-13) menggambarkan pernyataan. Seperti struktur karakter yang melindungi orang, tidak peduli bagaimana "Muslim" dirinya sendiri, setelah semua, katanya, adalah bagian dari komunitas kebodohan. Islam juga, müslümanlığıyla övünmesi, tim adalah perpanjangan dari mentalitas menjaga penggemar ada lebih. Oleh karena itu, orang percaya, tidak percaya yang berbagi semangat yang sama, dengan kecenderungan untuk menjadi dengan pertunjukan hal yang normal.

Hasil (Bahasa Indonesia) 2:

Ketika kita amati di sekitar kita masyarakat bodoh, ini agresif, sombong, kekerasan, orang-orang kasar dapat dengan mudah melihat berbagai jenis model. Qur'an model manusia ini, "apakah sumpah tanaman, keji ... amal terus memblokir serangan, sebagai orang berdosa, bully-flipping, kemudian memotong telinga ..." (QS Al-10-13) menjelaskan ekspresi. Struktur karakter seperti yang melindungi seseorang, bagaimana ia "Muslim" kata mereka, merupakan bagian dari hasil dari ketidaktahuan masyarakat. Dalam Islam, membanggakan Islam, pemegang alat, yang tidak lebih dari perpanjangan mentalitas pro. Oleh karena itu, bukan orang percaya, orang-orang kafir, untuk menunjukkan kecenderungan untuk bersama orang-orang yang berbagi semangat yang sama dengan dia sangat normal.